Peringati Maulid Nabi dan Harlah ke-4, Rayon PMII Kusumoyudho Teguhkan Spiritualitas Pergerakan

Tuban, PCNU Online
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirangkaikan dengan Harlah ke-4 Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kusumoyudho Komisariat Makhdum Ibrahim Tuban berlangsung khidmat di Joglo Pergerakan Al Falah, Sabtu (27/09/2025). Acara ini dihadiri sekitar 60 kader dan anggota PMII Makhdum Ibrahim Tuban.
Ketua Rayon PMII Kusumoyudho, Nabilul Fatih, menyampaikan bahwa tujuan Harlah tahun ini adalah untuk memperkuat ruh perjuangan kader, meneguhkan nilai spiritualisme pergerakan, serta menjaga kesinambungan tradisi intelektual dan keislaman dalam bingkai PMII.
“Tujuan Harlah untuk memperkuat ruh perjuangan kader, meneguhkan nilai spiritualisme pergerakan, serta menjaga kesinambungan tradisi intelektual dan keislaman dalam bingkai PMII,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan harapannya setelah Harlah ke-4 ini, ada gebrakan baru, sehingga dapat menjadikan kader-kader PMII yang ada di dalam organisasi tersebut berkualitas.
“Harapan rayon setelah Harlah ini ada banyak gebrakan baru, serta penguatan solidaritas yang lebih tinggi lagi, serta mampu mencetak kader-kader yang lebih berkarakter dan berintegritas,” tambahnya.
Wakil Ketua DPRD Tuban, H. M. Miyadi, salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut menegaskan pentingnya mentirakati organisasi agar perjuangan kader tidak hanya sebatas pemikiran rasional, tetapi juga menyentuh ranah spiritual.
“Mentirakati sebuah organisasi itu penting, sehingga nyambung bukan hanya nalarnya saja tetapi batinnya juga harus ketemu. Jika ingin menjadi aktivis, jadilah aktivis yang baik. Sadar atau tidak sadar kalau kita sudah masuk di PMII itu ada kaitannya dengan NU, yang sudah tentu kita punya tawasuth kepada para ulama sehingga kita bisa mendapatkan ilmu dan barokah,” terangnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya ilmu organisasi dalam membentuk kader yang berdaya juang.
“Tidak ada gunanya belajar ilmu akademik tanpa ilmu organisasi untuk memperkuat ruh perjuangan kader, meneguhkan nilai spiritualisme pergerakan, serta menjaga kesinambungan tradisi intelektual dan keislaman dalam bingkai PMII,” tegas Miyadi.
Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan IAINU Tuban, Jamal Ghofir, yang juga menjadi narasumber kedua menekankan peran PMII sebagai organisasi mahasiswa yang dekat dengan lingkungan kampus maupun masyarakat.
“PMII adalah organisasi internal kampus di IAINU Tuban, jika di luar kampus IAINU organisasi PMII baru dikatakan organisasi eksternal kampus,” jelasnya.
Menurutnya, keberadaan PMII di IAINU Tuban harus memberi warna tersendiri.
“PMII di kampus IAINU Tuban harus mewarnai di dalam UKM dan HIMA. PMII di IAINU Tuban yaitu sebagai wadah untuk berprosesnya mahasiswa Nahdlatul Ulama. Jadi sewajarnya mahasiswa IAINU itu wajib mengikuti PMII karena PMII itu sebagai banom NU juga,” pungkasnya.
Acara Harlah yang dirangkaikan dengan peringatan Maulid Nabi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat spiritualisme, tradisi intelektual, serta pengabdian kader PMII kepada agama, bangsa, dan masyarakat.