BeritaKEISLAMANLembaga NUNu NewsPaham Keagamaan NuWARTA

Bahtsul Masail Putaran ke-XVI: Kedalaman Diskusi Isu Ta’addud al-Jumat dan Pengeras Suara

Tuban, PCNU Online
Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PCNU Tuban menggelar Bahtsul Masail putaran yang keenam belas di pondok Annur, Desa Pakel, Kecamatan Montong, Minggu (12/5/2024). Pesertanya meliputi pondok-pondok pesantren dan seluruh LBM yang ada di Majelis Wakil Cabang atau MWCNU se Kabupaten Tuban.

Ketua LBM PCNU Tuban, Kiai Astar Bahroni menerangkan ada dua permasalahan yang akan dibahas. Masalah pertama tentang Ta’addud al-Jumat.

“Bagaimana hukumnya, apakah boleh berbilang-bilangnya pelaksanaan salat Jumat dalam satu desa atau kota. Ini yang akan dibahas,” terang Kiai Astar.

Dijelaskan Kiai Astar, di Kabupaten Tuban memang terjadi taadud atau salat Jumat yang lebih dari satu jamaah di suatu daerah. Sehingga LBM PCNU akan melihat bagaimana pendapat para ulama Mazhab mengenai Ta’addud Jumat untuk menghukumi dan diputuskan bersama.

Permasalahan kedua, masalah pengeras suara yang ada di masjid atau di fasilitas umum. Sebagian pandangan bahwa itu mengganggu masyarakat sehingga itu diangkat di permasalahan ini.

“Apakah itu termasuk perkara yang memang disahkan dalam agama atau tidak. Maka perlu juga dibahas dalam kesempatan ini,” imbuhnya.

Pihaknya berharap, dari pembahasan dua masalah ini menghasilkan keputusan yang sesuai. Sehingga ke depan bisa tercipta sebuah kemaslahatan bersama tanpa melanggar syariat.

“Kami mengharapkan ada putusan yang benar-benar sesuai dengan fikih dan syariat untuk kemaslahatan,” tandasnya.

Sementara itu, KH Ahmad Damanhuri Ketua PCNU Tuban sangat mengapresiasi kinerja yang dilakukan oleh LBM PCNU Tuban yang telah melakukan kegiatan tersebut pada putaran ke-XVI.

“Dengan terlaksananya Bahtsul Masail ini LBM perlu diapresiasi, hal itu juga menunjukkan adanya peningkatan khidmat di lembaga itu sendirian,” tuturnya.

Kiai Daman juga menyebut, bahwasanya Bahtsul Masail selain sebagai langkah untuk memecahkan suatu permasalahan, juga memiliki peran penting dalam memperkuat hubungan antar banom dan lembaga Nahdlatul Ulama melalui silaturahmi.

“Selain berdialektika, tentunya agenda Bahtsul Masail menjadi wadah untuk bersilaturahmi,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button