PAC GP Ansor Montong Gelar Ngopi Jilid II dan Luncurkan Sarung Sahabat di Bulan Ramadan

Tuban, PCNU Online
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Montong, Kabupaten Tuban, menyelenggarakan kegiatan Ngaji dan Ngolah Pikir (Ngopi) Jilid II bertepatan dengan bulan Ramadan 1446 Hijriah pada Sabtu (15/03/2025).
Acara ini berlangsung di Café Pelangi, Desa Talun, dan bersamaan dengan peluncuran Sarung Sahabat, sebuah inisiatif dari pengurus Ansor Montong. Produk sarung ini dikelola oleh badan usaha mandiri PAC GP Ansor Montong, yang bekerja sama dengan pengrajin Batik Gedog dari Kecamatan Kerek.
“Kegiatan ini tentu menjadi gebrakan baru pengurus Ansor Kecamatan Montong,” ujar Nafiuddin, Ketua PAC GP Ansor Montong.
Ia menambahkan bahwa momen ini sangat tepat bagi para pemuda untuk mengisi Ramadan dengan aktivitas yang bermanfaat. Sebagai kader Ansor, mereka diharapkan mampu menebarkan kebaikan, yang kali ini dikemas dalam kegiatan ngaji dan diskusi santai.
“Pada momentum bulan penuh berkah ini, kami melaunching produk hasil kreativitas kader, yaitu sarung batik tulis yang merupakan hasil inovasi bersama pengrajin Batik Gedog Kerek,” tambahnya.
Hadirnya Sarung Sahabat diharapkan dapat membantu kemandirian organisasi, sehingga PAC GP Ansor Montong tidak bergantung pada proposal bantuan ke berbagai pihak.
“Tadi yang hadir juga banyak, mulai dari perwakilan camat, badan otonom, hingga ketua ranting se-Kecamatan Montong,” lanjutnya.
Sementara itu, Moh. Zuhri Ali, pembina PAC GP Ansor Montong sekaligus anggota DPRD Kabupaten Tuban, menekankan pentingnya kemandirian ekonomi bagi kader Ansor.
“Ansor ini kader yang berada di tengah-tengah. Bertekad dan berusaha mandiri, tapi belum memiliki ekonomi yang stabil. Melihat kondisi ini, tentu harus berpikir lebih kreatif dan produktif agar kas organisasi tetap stabil,” ujarnya.
Ia berharap usaha sarung ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi organisasi.
Dalam sesi utama kegiatan, Ustaz Haji Wahid Ahmad Ali, Ketua MDS RA PC GP Ansor Tuban, menyampaikan pentingnya memiliki pegangan dalam kehidupan. Ia menekankan bahwa kader Ansor harus memiliki wadhifah atau pegangan spiritual yang kuat, sebagaimana para kiai terdahulu yang dikenal sebagai ahli wirid dan tirakat.
“Semoga kehidupan yang kita jalani ini mendapatkan rida dan berkah,” tutupnya.