Tertib Administrasi dan Penataan Aset Jadi Program Prioritas PCNU Tuban

Tuban, PCNU Online
Satu di antara indikator organisasi yang “sehat” adalah tertib administrasi. Dan salah satu parameter tertib administrasi adalah penataan aset.
Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, bahkan dunia, NU memiliki aset yang tidak sedikit. Pun demikian Pengurus Cabang NU (PCNU) Tuban. Sayangnya, sejauh ini belum tertata rapi.
Karenanya, dalam Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) ke-1 PCNU Tuban yang dipusatkan di Kecamatan Senori, Sabtu (13/5) lalu, penataan aset menjadi pembahasan penting dalam menentukan langkah organisasi satu periode ke depan.
Ada tiga aset yang pengelolannya membutuhkan penanganan serius. Yakni, aset organisasi, aset afiliasi, dan aset nahdliyin.
Aset organisasi meliputi bangunan seperti kantor dan lembaga pendidikan di bawah naungan NU. Sedangkan aset afiliasi berupa kepemilikan saham NU di sebuah perusahaan atau lembaga profit yang keuntungannya untuk organisasi, atau lebih khusus untuk kemaslahatan nahdliyin dan masyarakat secara umum. Adapun aset nahdliyin berwujud seperti tanah wakaf.
Aset-aset inilah yang ke depan akan ditata sebaik mungkin, sehingga menjadi organisasi yang tertib administrasi. Seperti disampaikan Ketua Panitia Muskercab ke-1 PCNU Tuban Kiai Jauhari Fahmi. Bahwa dalam berorganisasi harus meninggalkan manfaat untuk generasi yang akan datang. Dan itu bisa dari aset-aset yang ditinggalkan. Sebagaimana dawuh para ahli hikmah:
قد زرع من قبلنا حتى نأكل و نحن نزرع ليأكل من بعدنا
(Qod zaroa man qoblanaa hatta na’kula wa nahnu nazrou liya’kula man ba’danaa.)
Yang artinya: Sungguh telah menanam pendahulu kita, sehingga kita bisa memakannya sekarang ini, dan mari kita menanam supaya bisa dimakan oleh generasi setelah kita.
Ketua PCNU Tuban Kiai Ahmad Damanhuri mengatakan, kejelasan aset manjadi hal amat penting bagi organisasi. Sebab, kepastian dan manfaat aset untuk organisasi dan kemaslahatan umat adalah salah satu indikator organisasi yang mandiri. Mendasari hal itu, penataan aset menjadi program prioritas PCNU Tuban.
“Saat ini masih dalam proses pendataan dan penataan,” kata Kiai Daman—sapaan akrabnya—tanpa menyebut secara rinci aset-aset yang dimaksud. Yang jelas, NU Tuban yang sudah berkembang puluhan tahun ini tentunya sudah memiliki banyak aset. Baik aset organisasi, aset afiliasi, maupun aset nahdliyin.
Lebih lanjut pengasuh Pondok Pesantren Al Hadi, Banjararum, Kecamatan Rengel ini menegaskan bahwa NU adalah organisasi yang besar. Dan kebesarannya dibutuhkan oleh semua pihak. Namun, banyak tantangan yang harus dihadapi. Sebab, dengan kekuatan yang besar tersebut, NU sering dianggap sebagai ancaman oleh kelompok lain.
“NU itu besar. Untuk itu, kekuatan yang besar ini harus bisa di-manage dengan sebaik dan serapi mungkin. Dan itu bisa dimulai dengan tertib administrasi,” tutur Kiai Daman.
Penulis: Ahmad Athoillah