PCNU Tuban Resmi Dilantik, Ketua Tanfidziyah: Menjadi Pengurus Jangan Berkata “Saya”, tapi “Kita”

Tuban, PCNU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tuban masa khidmat 2023-2028 resmi dilantik Sabtu (18/3). Pengukuhan rais syuriah dan ketua tanfdziyah beserta seluruh jajaran pengurus harian PCNU Tuban itu berlangsung di Gedung Graha Sandiya Tuban.
Pembacaan Surat Keputusan (SK) PCNU Tuban masa khidmat 2023-2028 dibacakan oleh Wakil Sekjen PBNU KH Maksum Faqih. Adapun pengambilan sumpah pelantikan dipimpin oleh Ketua PBNU KH Miftah Faqih. Dalam kesempatan tersebut, juga dilangsungkan pelantikan pengurus 18 lembaga PCNU oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Tuban KH Ahmad Damanhuri.
Dalam sambutannya, Kiai Daman (sapaan akrab Ketua PCNU Tuban) menuturkan bahwa seluruh jajaran pengurus harian maupun lembaga PCNU yang dilantik memahami betul tugas dan tanggung jawab masing-masing. ‘’Sehingga tahu apa yang diurus (sebagai tugas dan tanggung jawab yang harus dijalankan, Red), dan tahu siapa yang diurus (objek dari tugas menjalankan tanggung jawab, Red),’’ pesannya.
Disampaikan Kiai Daman, dari hasil survei secara nasional, warga Indonesia yang mengaku NU dan amaliyahnya NU sekitar 52 persen. Sedangkan di Tuban, kurang lebih sekitar 80 persen. Sebab itulah, tegas pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Huda (Al Hadi) Desa Banjararum, Kecamatan Rengel ini, tugas dan tanggung jawab pengurus NU amatlah ringan.
‘’Namun semua itu akan terasa ringan jika bekerjanya kolektif kolegial (melibatkan semua pihak). Jangan sampai solo-run atau one man one show (bekerja sendiri-sendiri). Dalam menjalankan organisasi jangan sampai mengatakan ‘saya’, tapi ‘kita’, karena ini adalah organisasi,’’ tegas Kiai Daman bahwa sudah sepatutnya dalam menjalankan organisasi harus mengedepankan kekompakan dan kebersamaan.
Sementara itu, Rais Syuriah PCNU Tuban KH Ahsan Ghozali menegaskan bahwa periodisasi adalah keniscayaan organisasi dalam menciptakan kebaikan-kebaikan yang berkelanjutan. Karena itu, dia berharap adanya suport dari pengurus lama kepada pengurus yang baru. Sehingga kebaikan-kebaikan organisasi yang sudah dijalankan oleh pengurus sebelumnya dapat berkesinambungan. ‘’Karena periodesasi adalah langkah menuju kebaikan yang lebih baik lagi,’’ tuturnya.
Disampaikan Kiai Ahsan, bahwa berkhidmat di NU tidak harus tercantum namanya di struktural kepengurusan. Menurutnya, berkhidmat di NU itu sangat luas. ‘’NU itu ada di mana-mana, dan di hati kita semua. Berkhidmat di NU itu tidak hanya di struktural saja. Terpenting dengan tujuan yang sama: hanya ingin keberkahan berkhidmat di NU,’’ pesannya kepada seluruh pengurus PCNU dan warga nahdliyin Tuban.
Momen sakral tersebut dihadiri ribuan nahdliyin dari tingkat ranting, MWC, Badan Otonom (Banom), lembaga NU, tamu undangan dan sejumlah pihak terkait. Turut hadir, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, Ketua DPRD Tuban M. Miyad serta sejumlah pejabat terkait di lingkup Pemkab Tuban. (red)