
Tuban, PCNU Online
Menjelang kepulangan jemaah haji asal Tuban, Rabu (12/7/2023), kabar duka kembali menyelimuti keluarga jamaah. Selasa (11/7/2023) lalu, satu jamaah kembali dilaporkan meninggal dunia di Tanah Suci. Yakni, jamaah asal Kecamatan Merakurak dari kelompok terbang (kloter) 18.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Tuban Ashabul Yamin mengatakan, sampai saat ini, total jamaah haji asal Tuban yang meninggal dunia sebanyak 14 orang. Rinciannya, 13 jamaah meninggal di Arab Saudi, dan satu jamaah meninggal di Tuban. Yang bersangkutan gagal berangkat dan sempat dirawat di rumah sakit haji Surabaya. Setelah dibawa pulang, jamaah dari kloter 18 itu meninggal.
“Beliau-beliau jemaah haji yang meninggal itu karena memang jemaah lansia resiko tinggi,” ujarnya.
Selain itu, terang Yamin, jamaah haji yang meninggal juga memiliki penyakit bawaan. Rata-rata memiliki penyakit jantung.
Soal faktor kelelahan, Yamin memastikan tidak ada jamaah yang meninggal karena faktor kelelahan beribadah. Disampaikan dia, meski dalam perjalanan selama Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) memakan banyak energi, dari proses wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan menginap di Mina untuk lempar jumrah. Namun, tegas Yamin, tidak ada jamaah yang meninggal sebab kelelahan.
“Jadi bukan karena kelelahan, memang karena jemaah haji yang meninggal memiliki risiko tinggi dan sudah lanjut usia,” katanya.
- Penulis: Mahfud Muntaha
Editor: Ahmad Athoillah