Jelang Musker, Pembenahan Perguruan Tinggi NU Jadi Atensi LPTNU
Tuban, PCNU Online
Pembenahan secara menyeluruh akan dilakukan oleh Lembaga Pendidiian Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) terhadap Perguruan Tinggi NU (PTNU). Kamis (4/04/2023) lalu, misalnya. Upaya itu mulai diseriusi dengan menggelar rapat koordinasi antara pengurus LPTNU dengam PCNU.
Pada tahap awal ini mulai dirumuskan rencana program dan kegiatan untuk jangka pendek, menengah, dan panjang menjelang Musyawarah Kerja (Musker) PCNU Tuban masa khidmat 2023-2028 yang rencananya dilangsungkan dalam waktu dekat. Utamanya dalam penataan manajemen dan kualitas perguruan tinggi yang selama ini seakan tidak pernah tersentuh evaluasi.
Hadir dalam rapat koordinasi tersebut, Ketua PCNU Tuban KH Ahmad Damanhuri, Sekretaris PCNU KH Miftahul Asror, dan sejumlah jajaran pengurus harian PCNU Tuban.
Ketua PCNU Tuban Kiai Ahmad Damanhuri berharap, LPTNU mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Khususnya dalam memajukan perguruan tinggi NU di bawah naungan PCNU Tuban. Diakui Kiai Daman–sapaan akrabnya, tugas LPTNU cukup berat, sebab lembaga ini ibarat bayi baru lahir, sehingga butuh tasmiyah dan belajar lebih banyak dalam memahami tugas dan fungsi lembaga.
“Ibarat bayi baru lahir, LPTNU ini seperti lembaga baru di PCNU Tuban, tapi harus mengurusi perguruan tinggi yang sudah lama ada. Untuk itu harus banyak belajar demi kemajuan jam’iyyah Nahdlatul Ulama di bidang pendidikan tinggi,” harapannya.
Sekretaris PCNU Tuban KH Miftahul Asror menambahkan, terpenting bagi LPTNU dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai lembaga yang mengurusi perguruan tinggi NU adalah asas transparan dan akuntabilitas. Khususnya dalam penataan manajemen dan kegiatan civitas akademika. “Transparan dan dapat dipertanggungjawabkan adalah hal mutlak yang harus dilakukan,” tegas Kiai Miftah–sapaan akrabnya.
Lebih lanjut disampaikan, tugas dan fungsi LPTNU sebagaimana yang diamanatkan organisasi adalah melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian, serta mengkoordinasikan pengaturan, pengelolaan dan penyelenggaraan PTNU. “PTNU yang sudah jelas berada dalam ststus milik NU, seperti IAINU harus aktif berkoordinasi dengan LPTNU,” tegas Kiai Miftah.
Sebagai lembaga PCNU Tuban yang baru, diakui bahwa tugas LPTNU tidaklah mudah. Karena baru, lebih tepatnya baru aktif, maka LPTNU harus menyusun road map dalam penataan perguruan tinggi NU di Tuban. “Menjadi berat karena pada periode PCNU sebelumnya tidak ada kegiatan LPTNU,” tandas Kiai Miftah.
Praktis, kehadiran LPTNU ini seakan menjadi angin segar untuk melakukan pembenahan secara menyeluruh terhadap perguruan tinggi di bawah naungan PCNU. Pasalnya, selama ini perguruan tinggi NU di Tuban seakan berjalan sendiri tanpa adanya garis koordinasi dengan LPTNU.
Penulis: Tim LPTNU
Editor: Ahmad Atho’illah