
Tuban, PCNU Online
Beberapa pesan penting disampaikan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tuban Kiai Ahmad Damanhuri saat menghadiri proses pemberangkatan calon jamaah haji (CJH) asal Tuban di halaman kantor Pemkab Tuban, Selasa (30/5/2023).
Di antara pesan Kiai Daman, yakni meminta kepada semua jemaah untuk meluruskan niat sebelum tiba di Tanah Suci. Bahwa perjalanan menuju baitullah adalah benar-benar lillahi taala karena Allah, bukan hanya sekadar berangkat, apalagi sampai ada niat pamrih.
Pesan lain yang tidak kalah penting, selalu menjaga sopan santun saat berada di Tanah Suci. “Makkah dan Madinah itu tanah suci bagi umat Islam. Untuk itu, semua jemaah harus menjaga sopan santun,” pesan Kiai Daman kepada semua CJH, baik yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 18 dan 19 yang sudah berangkat 29 Mei lalu, maupun jemaah kloter 24 yang baru akan berangkat 2 Juni.
Sopan santun yang dimaksud Kiai Daman, yakni dalam bertutur maupun tingkah laku. Selain untuk kebaikan diri sendiri, juga untuk menjaga nama baik bangsa dan negara Indonesia. Mengedepankan adat ketimuran, yakni sebagai bangsa yang ramah dan memiliki sopan santun.
Lebih lanjut Kiai Daman menyampaikan, karena saat ini suhu udara di Arab Saudi sangat terik, hingga 41 derajat Celsius. Untuk itu, pengasuh Pondok Pesantren Al Hadi Desa Sumberarum, Kecamatan Rengel ini berpesan kepada semua jemaah agar selalu menjaga kesehatan.
Disampaikan Kiai Daman, haji adalah ibadah fisik selama kurang lebih 40 hari. Sehingga kondisi fisik menjadi amat penting. “Selalu jaga kesehatan. Fokus ibadah. Jaga amaliah manasik yang selama ini telah diajarkan oleh pembimbing manasik, sehingga bisa mencapai haji yang mabrur,” pesannya.
Dalam kesempatan yang sama, Kiai Daman juga menitipkan doa kepada para jamaah. Ketika menjalankan ibadah rukun Islam kelima itu agar berdoa untuk yang berada di Indonesia. Pertama, mendoakan keluarga supaya bisa menyusul berangkat haji. Kedua, mohon doanya untuk masyarakat Tuban agar selalu mendapatkan rahmat Allah, sehingga menjadi kabupaten yang baldatun toyibatun warobun ghofur. Terakhir, doa untuk semua umat muslim di Indonesia.
Penulis: M. Mahfud Muntaha
Editor: Ahmad Athoillah