ArtikelIslam AswajaRAMADHAN

Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh, Cari Aman Taqlid Imam Malik

Tuban, PCNU Online
Ramadan menjadi salah satu bulan yang selalu dinantikan setiap umat muslim. Berbagai dalil menyebutkan keistimewaan bulan Ramadan. Salah satunya pahala yang berlipat bagi orang-orang beriman dan melaksanakan amal saleh.

Mengutip dari salah satu hadis shahih yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim, di antara keutamaan bulan Ramadan adalah tuftahu fihi abwabus sama’ (terbukanya pintu langit) dan tughlaqu fihi abwabul jahim (tertutupnya pintu neraka). Pasalnya, pada bulan ini segala amal kebaikan akan mendapatkan pahala berlipat ganda, dan segala permohonan yang diucapkan dalam doa akan dikabulkan.

Membicarakan tentang Ramadan, maka sudah barang tentu kita akan dihadapkan dengan ibadah wajib bernama puasa Ramadan. Melaksanakan puasa Ramadan satu bulan penuh hukumnya wajib bagi setiap muslim yang sudah mencapai usia baligh. Sebagaimana yang telah difirmankan Allah dalam Alquran surat al-Baqarah ayat 183.

Dalam menjalankan ibadah puasa, penting bagi seluruh umat Islam untuk mengetahui rukun puasa. Sebab yang namanya rukun adalah ibarat tiang penopang atau tiang sandaran penyangga utama, yang apabila ditinggalkan maka akan batal suatu amalan dan tidak sah suatu ibadah. Perlu diketahui, bahwa terdapat dua rukun puasa yang wajib untuk dimengerti, yakni niat dan menahan diri.

Adapun untuk niat sendiri Jumhur Ulama sepakat bahwa niat untuk berpuasa fardhu haruslah sudah tepasang sejak sebelum memulai puasa, dalam artian harus diucapkan pada malam hari atau sampai batas paling akhir saat sebelum waktu fajar. Dengan demikian, tidak akan sah puasanya seseorang yang baru memulai niat pada pagi hari sekalipun itu setelah adzan subuh.

Umumnya, niat puasa akan dibacakan pada malam hari selepas salat Tarawih oleh imam atau saat fajar menjelang waktu imsak tiba. Namun demikian, tetap tidak menutup kemungkinan adanya keluputan, sehingga seseorang lupa membaca niat puasa Ramadan. Oleh karenanya, untuk menghindari ketidaksahan puasa akibat kelalaian niat, maka umat Islam dapat melakukan niat puasa langsung untuk sebulan penuh pada malam pertama Ramadhan, dengan merujuk pada madzhab Maliki. Madzhab Maliki sendiri merupakan satu dari empat madzhab mu’tabarah atau yang paling populer di dunia dan paling banyak dianut di seluruh dunia. Tiga di antaranya adalah Madzhab Syafi’i, Hanafi, dan Hambali. Adapun bacaan niat puasa Ramadhan selama satu bulan adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma jami’I syahri romadhoni hadzihi sanati taqlidan lil imami malikin fardhan lillahi ta’ala”

Artinya: ”Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadan tahun ini dengan megikuti Imam Malik, fardhu karena Allah”

Anjuran membaca niat puasa pada awal bulan Ramadan ini pun juga diterangkan dalam Risalah Abi Zaid al-Qairuwani yang kemudian disyarahkan dalam Kitab al-Fawakihud Dawani. Akan tetapi, meski demikian, solusi niat puasa selama satu bulan ini juga tidak berarti kemudian menafikan niat puasa Ramadan saban hari. Sebab niat puasa sebulan penuh ini hanya sebagai langkah antisipasi saja ketika suatu saat, entah itu di hari ke berapa Ramadan ternyata kita lupa tidak melakukan niat puasa.

Oleh karena itu, sekalipun kita telah berniat puasa satu bulan penuh, di hari selanjutnya kita juga tetap wajib untuk niat puasa di setiap malamnya. Pendapat ini disadur dari Kitab Sabilil Huda halaman 51, karya KH. A. Idris Marzuqi Lirboyo dan dalam Kitab Syarhul Kabir ad-Dardiri juz 1 halaman ke 521. (*)

Penulis: Yayuk Siti Khotijah, Duta Santri Nasional 2021.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button