Gelar Halaqoh Takmir, LTM PCNU Tuban Ingin Jadikan Masjid Pusat Kegiatan Umat
Tuban PCNU Online,
Lembaga Takmir Masjid Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LTM PCNU) Tuban menggelar Halaqoh Takmir dan Muharrik masjid se kabupaten Tuban di ruang paripurna kantor DPRD Tuban, Minggu (19/11). Acara tersebut diikuti 80 peserta yang terdiri dari 40 pengurus LTM MWCNU dan 40 takmir masjid se kabupaten Tuban.
Beberapa tokoh penting hadir, di antaranya ketua Badan Wakaf Indonesia Perwakilan Tuban KH.Miqdarurridho, SH, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Tuban, Bimas Islam Kementerian Agama Tuban KH.Ashabul Yamin, M.PdI serta ketua Yayasan Takmir Masjid Alfalah Tuban KH.Taufiqurrohman Riva.
Turut hadir dalam acara tersebut ketua PCNU Tuban KH. Ahmad Damanhuri, ketua DPRD Tuban H.Miyadi.
Ketua LTM PCNU Tuban Abdul A’la mengatakan, kegiatan ini merupakan program tindak lanjut dari rapat kerja untuk memberikan pembinaan kepada pengurus LTM MWC dan takmir masjid. Mereka diajak mencari solusi problematika yang dihadapi masing-masing masjid di Tuban.
“Tujuan halaqoh ini sebagai wadah transfer ilmu seputar pengembangan masjid dan menyampaikan unek-unek dari takmir masjid. Jika dilingkunganya terdapat problematika seputar wakaf, bagaimana pengembangan masjid, serta pengurusan identitas masjid dapat dipecahkan,” ujar dia.
Pria yang juga pengurus DMI Tuban ini menambahkan, di lapangan masih ditemukan takmir masjid yang merasa kesulitan mengurus sertifikasi wakaf tanah masjid. Sebab, mereka belum faham alur dan administrasi yang dibutuhkan.
“Oleh sebab itu, kami menghadirkan pakar dalam bidang perwakafan untuk untuk memberikan pencerahan tentang proses pengurusan dan pentingnya pengamanan asset masjid dengan sertifikat wakaf,” imbuhnya menandaskan.
Di sisi lain, tujuan halqoh agar masjid di Tuban memiliki identitas dan terdaftar di kementerian agama. Sehingga paeserta dibekali cara pengajuan nomor identitas masjid.
Dalam halaqoh tersebut juga disampaikan cara meningkatkan peran takmir masjid dalam pengembangan jamaah dengan program idarah, riayah, serta imarah. Diharapkan, jemaah bahagia dan betah ketika dating, karena masjid memiliki peran penting dalam peradaban Islam.
“Masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga sebagai pusat kegiatan keislaman. Itulah mengapa ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, yang pertama kali dibangun adalah Masjid. Maka kami ingin menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan umat,” tutup dia. [fiq]