BeritaLembaga NUNu NewsWARTA

Lakpesdam NU Tuban Gelar Bedah Buku “Amplop-Amplop Pesta Demokrasi”

Tuban, PCNU Online
Aula Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tuban di Jalan Pangeran Diponegoro No. 17 menjadi saksi terselenggaranya acara Bedah Buku Amplop-Amplop Pesta Demokrasi yang ditulis oleh Wawan Purwadi Sekretaris Lakpesdam NU Tuban, Kamis (21/11/2024).

Kegiatan ini diprakarsai oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Tuban sebagai upaya mendorong budaya literasi di kalangan santri dan masyarakat Tuban, sekaligus membedah isu money politik yang marak dalam pesta demokrasi.

Wakil Ketua PCNU Tuban, Miftahul Huda, dalam sambutannya menyampaikan keprihatinannya terhadap fenomena politik uang yang dianggap sebagai hal lumrah di tengah masyarakat.

“Amplop itu adalah kesalahan yang menjadi fakta dan dianggap wajar oleh banyak pihak, baik dari calon maupun pemilih. Ini masalah besar dalam demokrasi kita,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya budaya literasi untuk melawan praktik tersebut. “Santri adalah intelektual yang haus ilmu. Kita harus menghidupkan tradisi keagamaan yang benar, salah satunya dengan menulis dan menerbitkan lebih banyak buku. Saya berharap teman-teman di LTN dan Lakpesdam terus menghasilkan karya yang relevan,” ujar Miftahul Huda.

Lebih lanjut, ia berharap buku ini tidak berhenti hanya sebagai bacaan, tetapi dapat menjadi bahan diskusi dan seminar yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Literasi ini harus kuat, baik di buku maupun media sosial. Kita perlu menyebarkan ilmu yang dimiliki agar berdampak positif bagi masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Lakpesdam NU Tuban, Aam Waro’ Panotogomo, menggarisbawahi hubungan antara politik uang dan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

“Amplop demokrasi sering kali dikaitkan dengan konsentrasi penduduk miskin. Penduduk seperti ini rentan dimanfaatkan karena mudah dibarter demi suara. Fenomena ini menjadi sangat efektif bagi pihak tertentu,” jelasnya.

Gus Aam juga menyoroti nilai penting dari buku ini sebagai refleksi dan bahan kajian lebih lanjut. Ia berharap buku ini mampu membuka mata masyarakat mengenai dampak buruk politik uang dan menjadi sarana edukasi untuk menciptakan demokrasi yang lebih sehat.

Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari santri, banom NU, akademisi, hingga aktivis literasi, yang antusias mengikuti diskusi. Bedah Buku Amplop-Amplop Pesta Demokrasi diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat budaya literasi dan memperbaiki tatanan demokrasi di Indonesia, khususnya di Tuban.

Lakpesdam PCNU Tuban kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung tradisi literasi sebagai fondasi perubahan sosial yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button