
Tuban, PCNU Online
Turba yang dilaksanakan PCNU Tuban menjadi momen penting dalam menyampaikan program dan kegiatan yang telah dan akan dilakanakan PCNU. Agenda silaturahmi ini berlangsung di 20 MWCNU, 20 kecamatan se-Kabupaten Tuban. Serta diikuti sebanyak 487 ranting dari setiap MWC.
Ketua PCNU Tuban KH Ahmad Damanhuri menyampaikan, salah satu tujuan agenda turba adalah menjalin silaturahmi dengan jajaran MWC dan ranting se-Kabupaten Tuban. “Sowan turba ini merupakan implementasi dari PCNU Tuban yang bersifat egaliter, yakni disowani dan menyowani. Tujuannya, agar silaturahmi dan komunikasi antar kelembagaan bisa terjalin,” tuturnya saat hadir langsung dalam turba di MWCNU Widang, Ahad (10/12/2023).
Diharapkan, dengan kegiatan turba ini, program-program yang digagas PCNU bisa tersampaikan dengan baik ke jajaran MWC dan ranting. Sehingga dapat berjalan dengan lancar. Dan tidak kalah penting dari kegiatan ini, lanjut Kiai Daman, yakni mendengar dan menyerap aspirasi dari jam’iyah NU ditingkatan MWC dan ranting. Baik yang berkaitan langsung dengan organisasi maupun persoalan lain.
“Intinya, PCNU mampu hadir dalam dinamika kelembagaan yang terjadi, memberi kebermanfaatan serta mencarikan solusi atas persoalan yang terjadi di kelembagaan organisasi PCNU. Misalnya, program Ngaji Tani, PCNU berdakwah melalui bidang pertanian, NU harus bisa hadir dan terlibat dinamika perkembangan warga NU dibidang pertanian,” tegasnya.
Lebih lanjut disampaikan, kegiatan turba ini mengusung beberapa hal penting, yakni memperkenalkan serta memasarkan program kamandirian ekonomi NU yang dikonkretkan dengan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), yakni NOE Mineral.
Untuk memaksimal program kemandirian organisasi tersebut, PCNU menggunakan Sistem Informasi Strategi NU (SISNU). Sistem ini meliputi data base warga NU yang amaliyah maupun maliyah, data masjid, pengusaha NU, lembaga, masjid, dan jam’iyah.
“Kepala lembaga-lembaga, kami juga mendorong beberapa untuk melakukan beberapa studi banding untuk kemajuan PCNU Tuban. Misalnya, studi banding LP Ma’arif di Pasuruan dan Babat Lamongan. Dan untuk mendorong kemajuan dan kemandirian ekonomi terkait produk-produk NU, kami dorong untuk studi banding di Jember terkait pendirian BUMNU (Badan Usaha Milik NU),” paparnya.
Penulis: KH Ahmad Damanhuri
Editor: Ahmad Atho’illah