Badan Otonom NUBeritaNu NewsWARTA

Khidmah di NU Datangkan Keberkahan, Miyadi Komitmen Kawal Perda Pesantren di Tuban

Tuban, PCNU Online
Sudah tidak terhitung, begitu banyak orang-orang yang berkhidmah di Nahdlatul Ulama (NU) menjadi tokoh sukses di berbagai bidang karir dan pekerja. Mungkin salah satu yang mendapat barokah atas khidmahnya di NU, yakni Ketua DPRD Tuban, M. Miyadi.

Sebagaimana jamak diketahui, Miyadi merupakan politisi yang sedari kecil mengabdikan dirinya di NU. Jenjang kaderisasi di NU dimulai dari dasar. Saat masih remaja, Miyadi mengikuti kaderisasi di IPNU, kemudian menginjak dewasa lanjut menjadi kader PMII dan Ansor, lalu khidmat di kepengurusan PCNU.

“Dari kecil sampai sekarang—menjadi Ketua DPRD, saya ditempa di NU. Semoga ini semua barokah khidmah di NU,” tuturnya bersyukur atas capaian karir yang telah dicapai saat ini.

Diungkapkan Miyadi, sebelum kantor PCNU Tuban di Jalan Diponegoro berdiri megah dua lantai seperti sekarang, dulunya adalah tempat dia ngenger. Ibarat kata, kantor NU adalah tempat tinggalnya. Lebih tepatnya, karena tidak ada tempat lain untuk singgah.

“Sejak kecil masuk Tuban, saya belajar dan mengabdi kepada kiai di NU. Kantor NU yang dulu masih geladak adalah tempat tidur saya. Dan baru tidak tidur lagi di kantor NU setelah menikah,” tutur politisi kelahiran Bojonegoro itu.

Selama ngenger di NU, Miyadi benar-benar mengabdikan dirinya kepada para kiai-kiai NU. Tugasnya, membersihkan kantor NU, mengantar surat, hingga apa pun yang bisa dikerjakan. Semua atas perintah kiai.
“Dari sejarah hidup saya, saya merasa—apa yang saya dapat sekarang berkat barokah khidmah NU dan para kiai. Saya diberikan amanah sebagai ketua DPRD Tuban adalah barokah khidmah di NU dan kiai,” tuturnya dan bangga atas berjalanan hidupnya dibersamai NU.

Karena itu, Miyadi berkomitmen betul akan turut terus berjuang membesarkan NU—sesuai dengan tugas dan kewenangannya sebagai Ketua DPRD. Termasuk dalam mendukung kemajuan dan perkembangan pesantren di Tuban—yang notabenenya NU.

“Sadar atau tidak sadar. Sebelum ada sekolah umum, sebelum ada SD, SMP, SMA, pesantren sudah ada lebih dulu. Pesantren adalah cikal bakal dalam mendidik kader-kader bangsa. Karena itu, sebagai kader NU, saya juga memiliki tanggung jawab untuk nguri-uri dalam mengembangkan pesantren,” tuturnya yang berkomitmen mengawal hadirnya Undang-Undang Pesantren. Termasuk dalam mengawal turunan UU Pesantren yang nantinya menjadi peraturan daerah.

“Ketika DPR RI sudah memutuskan-mengesahkan UU Pesantren, kami di DPRD akan mengawal hingga terlaksana dengan baik. Ini menjadi komitmen kami sebagai kader NU,” tegasnya saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Workshop dan Halaqah Pengasuh Pondok Pesantren se-Kabupaten Tuban yang digelar Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PCNU Tuban, Minggu (27/8/2023).

Penulis: Ahmad Athoillah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button