BeritaLembaga NUNu News

Lazisnu PCNU Tuban Susun RKAT 2026, Diakhiri Penyaluran Bantuan untuk Ponpes Al Khoziny

Tuban, PCNU Online
Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (LAZISNU) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tuban menuntaskan rangkaian Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2026 melalui lima klaster wilayah sejak Oktober hingga awal November 2025. Seluruh rangkaian ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat tata kelola organisasi serta memastikan arah program benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat.

Penyusunan RKAT 2026 dilakukan secara bottom up, menghadirkan perwakilan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) dan UPZIS dari lima klaster berbeda. Ketua LAZISNU PCNU Tuban, Joko Hadi Purnomo, menegaskan bahwa penyusunan RKAT merupakan bagian dari komitmen memperkuat organisasi.

“Penyusunan RKAT ini bentuk komitmen menjalankan organisasi secara Modern, Akuntabel, Transparan, Amanah, dan Profesional (MANTAP). RKAT menjadi navigasi perjalanan LAZISNU PCNU Tuban 2026 dan disusun secara bottom up agar sesuai kebutuhan warga,” ujar Joko Hadi Purnomo.

Rangkaian kegiatan dimulai dari Klaster I hingga Klaster V dengan isu strategis yang beragam.

Klaster I – Merakurak (12 Oktober 2025)
Diikuti UPZIS NU CARE LAZISNU MWCNU Merakurak, Montong, Tuban, dan Kerek. Pembahasan menitikberatkan pada layanan kesehatan dan pemberdayaan ekonomi mustahik.
“Raker ini untuk koordinasi dan memastikan program tepat sasaran,” kata Pak Gunawan, Manajer Area UPZIS NU CARE LAZISNU MWCNU Montong.

Klaster II – Widang (19 Oktober 2025)
Melibatkan MWCNU Widang, Palang, dan Plumpang. Fokus utama klaster ini adalah penguatan layanan kesehatan serta pemberdayaan masyarakat.

Klaster III – Parengan (26 Oktober 2025)
MWCNU Rengel, Soko, dan Parengan mendiskusikan isu pendidikan dan ekonomi sebagai prioritas program.

Klaster IV – Singgahan (2 November 2025)
Pembahasan menyoroti program pendidikan, optimalisasi mobil siaga, dan upaya pengentasan kemiskinan. Rendahnya penghimpunan zakat menjadi catatan penting yang harus dikuatkan.

Klaster V – Tambakboyo (9 November 2025)
Dihadiri MWCNU Jenu, Tambakboyo, dan Jatirogo. Fokus klaster ini adalah revitalisasi UPZIS PRNU yang belum aktif serta penguatan penghimpunan zakat.

“Penyusunan RKAT ini langkah tepat memperkuat layanan LAZISNU kepada masyarakat. Kepercayaan warga terbukti melalui infak kemanusiaan,” ujar Nurul Mubtadiin, Manajer Area UPZIS NU CARE LAZISNU MWCNU Tambakboyo, yang juga guru SMK Tambakboyo.

RKAT 2026 menetapkan skema alokasi program sebagai berikut:

  • 25% NU CARE CERDAS (Pendidikan): beasiswa, alat sekolah, insentif guru TPQ/Madin
  • 25% NU CARE SEHAT (Kesehatan): layanan mobil sehat dan bantuan pengobatan
  • 25% NU CARE BERDAYA (Ekonomi): modal kerja, alat usaha, pelatihan
  • 20% NU CARE DAMAI (Sosial-Keagamaan): santunan dhuafa dan kegiatan dakwah
  • 5% NU CARE HIJAU (Lingkungan): instalasi air bersih dan penghijauan

Mengakhiri rangkaian penyusunan RKAT, UPZIS NU CARE LAZISNU MWCNU Tambakboyo menyerahkan infak kemanusiaan senilai Rp31.216.500. Dana tersebut dihimpun dari warga se-Kecamatan Tambakboyo dan disalurkan kepada Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo yang baru saja tertimpa musibah.

“Kami ingin memastikan setiap rupiah infak dan zakat benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat,” tutur Joko Hadi Purnomo.

Penyaluran ini sekaligus menjadi simbol bahwa RKAT bukan hanya dokumen perencanaan, tetapi wujud nyata khidmah sosial warga NU dalam membangun kemaslahatan umat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button